Taluk Kantan (riauoke.com) Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) bagi mahasiswa/si dari perguruan tinggi adalah merupakan, suatu pengabdian terhadap masyarakat di desa sebelum mereka menjadi seorang sarjana.
Nah,.... Kukerta yang dilaksanakan oleh Mahasiswa/si dari Universitas Riau di Kabupaten Kuantan Singingi ditempatkan diberbagai pelosok Desa yang ada dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi cukup memberikan dampak terhadap unsur masyarakat dimana mereka tinggal selama melaksanakan Kukerta tersebut.
Namun, sangat disayangkan dari sekian banyak desa yang menerima Kukerta ini, ada keluhan yang diterima oleh para mahasiswa/si selama lebih kurang seminggu mereka ditempat di berbagai desa, seperti yang terjadi di Desa Sapurago Kec Hulu Kuantan, sarana tempat tinggal dan MCK yang mereka tempat kurang memadai sehingga mereka merasa gerah, dan keluhan itu terungkap kepada orang tua mereka yang mengunjungi anaknya yang sedang melaksanakan Kukerta di Desa tersebut.
Seperti yang dimonitor langsung oleh “ Riauoke.com “ dilapangan di Desa Sampurago Minggu (16/7), bersama Netty orang tua salah seorang Mahasiswi yang berasal dari Kota Pekanbaru, tentang keadaan yang dialami oleh anaka mereka selama kurang lebih satu minggu berada di Desa tersebut, keluh mereka seperti sarana MCK untuk Wanita dimana air ditempat mereka menginap tidak ada, dan mereka terpaksa harus mandi ke sungai Kuantan. Tentunya buiat mereka yang tidak biasa didaerah ini kan mengandung resiko.
Belum lagi adanya gangguan yang mereka terima dari para pemuda yang tiap malam berkumpul didepan penginapan mereka sampai larut malam, sehingga ketenangan mereka sewaktu beristirahat terganggu, dan malah kata salah seorang Mahasiswi yang tidak mau namanya disebutkan, mengatakan nama-nama meraka masing-masing sering dipanggil-panggil oleh pemuda setempat.
Dan akibatnya mereka merasa risih karena ditempat penginapan wanita dengan penginapan laki-laki terpisah cukup jauh, ketakutan mereka ini mereka keluhkan kepada orang tuanya yang kebetulan mengunjungi anaknya.
Sementara itu Kepada Desa Sapurago Yasri, yang ditemui dikediamanya, ketika ditanyakan masalahan yang dihadapi oleh para Mahasiswi Kukerta yang mengabdi di Desanya, mengatakan bahwa dirinya belum menerima laporan seperti itu, karena belum ada yang menyampaikan kepada dirinya.
Tapi, kata Yasri “ semua itu akan segera dia tindak lanjuti dan akan menyampaikan kepada para pemuda yang sering berkumpul didepan penginapan anak Kuekerta tersebut secepatnya, sehingga tidak ada lagi keresahan bagi para Mahasiswi ditempat itu,”
Sedangkan untuk fasilitas MCK dan tempat penginapan memang diakui Yasri belum memenuhi syarat seperti Air dan lampu tapi dirinya berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya.
Kepada beberapa Mahasiswi didampingi orang tua mereka Kepala Desa Sampurago Yasri mengharapakan, untuk memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk setiap saat akan mengawasi setiap kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Mahasiswa/si Kukerta didaerahnya.
Diakuinya, bahwa kehidupan di Kota dengan kehidupan di Desa ini sangat jauh berbeda, untuk itu kepada paara Mahasiswa/si yang diberikan kepercayaan untuk m,embantu dirinya di desa Sampurago ini mari kita sama-sama memberikan yang terbaik untuk masyarakat Desa Sampurago.
Apapun permasalahan dan kejadian yang terjadi nanti dirinya akan sebagai Kepala Desa Yasri tetap akan mengawasi dan bertanggung jawab selama Kukerta ini, jadi setiap kemanapun pergi khusus Mahasiswa/si Kukerta agar memberi tahu dirinya, sehingga apapun permasalahan akan dia selesaikan dengan baik. (Syamsir.S)