LIPAT KAIN, riauoke.com – Sebanyak 35 bocah laki-laki di Lipat Kain, Kampar, Minggu (30/11) mengikuti sunat massal gratis yang dilakukan tim dokter Rumah Sakit Universitas Riau (RS UNRI) di Puskesmas setempat. Kegiatan bersempena Milad ke-60 UNRI ini dibuka oleh Rektor Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA. Di tempat yang sama juga dilakukan sosialisasi stunting yang diikuti oleh puluhan ibu hamil.
Ketua Umum Panitia Milad Prof Dr Ir Bintal Amin MSc didampingi Humas Panitia Ir Ridar Hendri MSi yang ikut di acara tersebut kepada media menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini dibuka rektor pada pukul 09.00 Wib. Prof Aras dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian UNRI terhadap masyarakat kecil di pedesaaan, khususnya dalam bidang kesehatan. “Sebagai universitas yang memiliki fakultas kedokteran dan rumah sakit, kami memiliki tanggungjawab juga terhadap kesehatan masyarakat, terutama yang kurang mampu dan berada di pedesaan. Ini salah satu kewajiban tri dharma kami, dalam bidang pengabdian kepada masyarakat,†katanya.
Sebelum menyaksikan pelaksanaan sunatan, Prof Aras menyerahkan secara simbolis bingkisan kepada bocah-bocah yang akan disunat, ibu hamil, dan warga tak mampu lainnya. Dia didampingi oleh Ketua Divisi Baksos Milad, Prof Dr Ir Nusyirwani MSc.
Sunat massal ini dilakukan tujuh dokter RS UNRI dipimpin dr Surya Hajar Fitria Danan, dibantu 20-an tenaga medis, gizi, dan administrasi dari rumah sakit yang sama. Saat meninjau operasi penyunatan, Prof Aras Mulyadi sempat ngobrol dengan Pitra Ramadhan, salah satu bocah peserta sunat massal yang sedang dibius lokal. “Sakit Pitra? Tahan sebentar, berdoa ya,†kata Aras. Bocah kelas dua SD itu menggelangkan kepala, menegaskan bahwa tidak terasa sakit. Operasi penyunatan terhadap Pitra berlangsung hampir setengah jam, menggunakan teknologi laser, sehingga tak memunculkan pendarahan. Di ruang operasi itu berlangsung tiga kegiatan penyunatan sekaligus. Tiap bocah yang disunat ditangani dua dokter dan satu paramedis.
Selesai disunat, bocah-bocah tersebut yang rata-rata didampingi kedua orang tua mereka, berjalan menuju meja pelayanan obat, dan pembagian makanan dan bingkisan. Saat diwawancarai, Pitra Ramadhan menyatakan senang karena sudah disunat (dikhitan). “Saya sudah lama pengen disunat. Alhamdulillah,†ujarnya tersenyum, sambil menambahkan bahwa dia akan libus sekolah 3-4 hari menjelang benar-benar sembuh.
Kegiatan bakti sosial berupa sunat massal dan sosialisai stunting ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Mereka berbondong-bondong memenuhi Puskesmas Lipat Kain. Menurut panitia, Ir Eni Yulinda MP dan Clara Yolandika, peserta sunatan hingga pukul 12.00 WIB, mencapai 35 orang. Namun panitia tetap menerima peserta jika masih ada,†kata mereka.
Sosialisasi Stunting
Sementara itu, pada saat bersamaan, di lantai II Puskesmas tersebut, dilangsungkan sosialisasi stunting terhadap 40-an kaum ibu, khususnya ibu hamil. Sosialisasi dilakukan oleh tim dokter yang sama. Bentuk sosialisasi adalah pemaparan tentang pentingnya memperhatikan makana bergizi saat ibu-ibu hamil, agar kelak anak-anak yang dilahirkan mereka terhindar dari stunting (pertumbuhan anak lambat dan tidak normal).
“Mau anak-anak ibu nanti lahirnya boncel?,†tanya dr Pangekuten.
“Tidaaaak,†jawab ibu-ibu serentak.
“Kalau gitu, perhatikan gizi ini saat ibu sedang hamil!â€
Kegiatan sosialisasi stunting ini sempat ditinjau oleh Dr Dessy Yoswati, Dr Iesje Lukistyowati, dan Prof Nusyirwani dari UNRI. “Kegiatan baksos semacam ini sudah menjadi agenda rutin UNRI saat merayakan hari ulang tahunnya,†ujar Dessy. [eni]